Survival Rate and Growth of Economical Fishes in Tailing Ponds of Bauxite Post-mining in Senggarang, Tanjungpinang City
Abstract
The tailing pond of bauxite post-mining in Senggarang, Tanjungpinang City, have been potency of natural feed sources from phytoplankton and zooplankton. Moreover, the water quality of the tailing pond of bauxite post-mining has begun to support fish life. The objective of this study was to determine the survival rate and growth of economical fish in tailings ponds of bauxite post-mining in Senggarang, Tanjungpinang. The research was conducted by field experiment using a completely randomized design. There were different fish varieties as treatment: tilapia (Oreochromis niloticus), gouramy (Osphronemus gouramy), and tambaqui (Colossoma macropomum). Every treatment was carried out 5 replications, with 6 fish in every cage replication. Monitoring the water quality and the fish survival on the 0th, 10th, 20th and 30th days. The survival of economical fishes in tailing ponds of bauxite post-mining from the highest to lowest were tambaqui (97%), tilapia (83%), and gouramy (40%), respectively. The growth of fishes length from the highest to the lowest were gouramy (0,223 cm), tambaqui (0,037 cm), and tilapia (0,018 cm). Meanwhile, all variety of fish tested had a decreased in weigh: gouramy -0,2310 grams, tilapia -0,4281 grams, and tambaqui -1,3498 grams. The management of tailing ponds of bauxite post-mining in Senggarang for fisheries activities can be carried out by tambaqui (C. macropomum) culture cage with several conditions such as measurement of carrying capacity and capacity, management of water quality, feed, and technical aspects of culture.
Keywords: bauxite, economical fish, growth, survival rate, tailing ponds
Full Text:
PDFReferences
Affandi, R. 1993. Studi Kebiasaan Makan Ikan Gurame Osphronemus gourami. Jurnal Ilmu-ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia. 1(2). 56-67.
(APHA) American Public Health Association. 2005. Standard Methods for the Examination of Water and Wastewater, 22nd Edition. Editor E.W., Rice R.B., Baird A.D., Eaton L.S. (eds). Clesceri.American Public Health Association, Virginia.
Apriadi, T. dan Ashari, I.H. 2018. Struktur Komunitas Fitoplankton pada Kolong Pengendapan Limbah Tailing Bauksit di Senggarang, Tanjungpinang. Majalah Ilmiah Biologi Biosfera: A Scientific Journal. 35(3). 145-152.
Indonesian Government Regulation No. 82 year 2001 Class 2nd. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4161 Tahun 2001. Jakarta.
Islami, E.Y., Basuki, F., Elfitasari, T. 2013. Analisa Pertumbuhan Ikan Nila Larasati (Oreochromis niloticus) yang Dipelihara pada KJA Wadaslintang dengan Kepadatan Berbeda. Journal of Aquaculture Management and Technology. 2(4). 115-121.
Kelabora, D.M., Sabariah. 2010. Tingkat Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Larva Ikan Bawal Tawar (Collosoma sp.) dengan Laju Debit Air Berbeda pada Sistem Resirkulasi. Jurnal Akuakultur Indonesia. 9(1). 56-60.
Kordi, K.M.G.H. 2010. Buku Pintar Pemeliharaan 14 Ikan Air Tawar Ekonomis di Keramba Jaring Apung. Lily Publisher. Yogyakarta.
Krismono, A.S.N., Nuroniah, S., Kartamihardja, E.S. 1998. Kondisi Biolimnologi Sumber Daya Perairan Kolong Bekas Galian Pasir di Jawa Barat dan Kesesuaiannya bagi Budidaya Perikanan. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia. 4(1). 13-46.
Lucas, W.G.F., Kalesaran, O.J., Lumenta, C. 2015. Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Larva Gurami (Osphronemus gourami) dengan Pemberian Beberapa Jenis Pakan. Jurnal Budidaya Perairan. 3(2). 19-28.
Ministry of ESDM. 2012. Kajian Kebijakan Pengembangan Industri Mineral sebagai Kawasan Ekonomi Khusus. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Jakarta.
Nirmala, K dan Rasmawan. 2010. Kinerja Pertumbuhan Ikan Gurame (Osphronemus gourami Lac.) yang Dipelihara pada Media Bersalinitas dengan Paparan Medan Listrik. Jurnal Akuakultur Indonesia. 9(1). 46-55.
Nofyan, E. 2005. Pengaruh Pemberian Pakan dari Sumber Nabati dan Hewani Terhadap Berbagai Aspek Fisiologi Ikan Gurami (Osphronemus gourami L.). Jurnal Iktiologi Indonesia. 5(1). 19-23.
Prasetiyono, E. 2015. Evaluasi Kegiatan Akuakultur di Kolong Pasca Tambang: Analisis Pencemaran Air Kolong. Omni-akuatika. 11(2). 6-14.
Puspita, L., E. Ratnawati, I N. N. Suryadiputra, A. A. Meutia. 2005. Lahan Basah Buatan di Indonesia. Wetlands International -Indonesia Programme. Bogor.
Rohmana., Djunaedi, E.K., Pohan, M.P. 2007. Inventarisasi Bahan Galian pada Bekas Tambang di Daerah Pulau Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Proceeding Pemaparan Hasil Kegiatan Lapangan dan Non Lapangan Tahun 2007 Pusat Sumber daya Geologi.
Santoso, L. dan Agusmansyah, H. 2011. Pengaruh Subtitusi Tepung Kedelai dengan Tepung Biji Karet pada Pakan Buatan Terhadap Pertumbuhan Ikan Bawal Tawar (Colossoma macropomum). Berkala Perikanan Terubuk. 39(2). 41-50.
Sutomo, 1989. Pengaruh Amonia terhadap Ikan dalam Budidaya Sistem Tertutup. Oseana. 14(1). 19-26.
Syamdidi., Ikasari, D., Wibowo, S. 2006. Studi Sifat Fisiologi Ikan Gurami (Osphronemus gourami) pada Suhu Rendah untuk Pengembangan Teknologi Transportasi Ikan Hidup. Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan. 1(1). 75-83.
Tatangindatu, F., Kalesaran, O., Rompas, R. 2013. Studi Parameter Fisika Kimia Air pada Areal Budidaya Ikan di Danau Tondano, Desa Paleloan, Kabupaten Minahasa. Jurnal Budidaya Perairan. 1(2). 8-19.
DOI: http://dx.doi.org/10.20884/1.oa.2019.15.2.728

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Omni-Akuatika by Fisheries and Marine Science Faculty - Jenderal Soedirman University is licensed under the Creative Commons Attribution 4.0 International License.